Hubungan Ilmu Fisika dengan ayat Al-Qur'an



Hukum Newton dan QS. Ar-Ra’d ayat 11
            Sebelumnya salam dulu ya, “Assalamu’alaikum wr. wb.” ^_^.
Kawan, apa yang terpikir di benak kalian ketika membaca judul di atas? Apakah kalian berpikir bahwa saya sedang menghubung-hubungkan materi Fisika dengan Islam. Jawabnya tentu ya..( hehehe.^_^ ). Mungkin memang alasan utama saya menulis tulisan ini adalah karena tugas matematika, tetapi saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
            Kawan, saya ingin sedikit berceita tentang apa yang saya peroleh dari materi Fisika, tepatnya tentang Hukum-hukum Newton. Saya yakin kalian telah mengetahui apa bunyi dari Hukum-hukum Newton tersebut. Hal ini saya alami ketika saya coba-coba menulis cerpen tentang Remaja Islam. Ketika itu saya berpikir tema apa yang cocok untuk saya jadikan tema dalam cerpen saya, yang ada kaitannya dengan remaja, Islam, dan materi Fisika yang kala itu sedang saya gemari. Sayapun pergi ke perpustakaan daerah untuk mencari buku yang cocok. Kala itu di rak nomer 600an ( kalo tidak salah ), saya menemukan sebuah buku dengan judul Komik Fisika ( kalau tidak salah, agak lupa si,,,hehe ).
            Sekitar ba’da magrib saya menyempatkan diri untuk membaca buku tersebut, kala itu saya membaca materi tentang Kinematika. Lembar demi lembar buku saya baca. Dan saya sangat tertarik ketika tiba pada penjelasan tentang Hukum-hukum Newton. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa sebuah benda atau sistem akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan, jika tidak ada gaya lain yang bekerja padanya ( Hukum I Newton). Hal ini mengingatkan saya pada potongan ayat Al-Qur’an tepatnya surat Ar-Ra’d ayat 11 yang artinya “.........Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
            Kawan, tentu kalian paham dengan maksud saya, bukan? Bahwa baik dalam Al-Qur’an maupun materi Fisika, sudah dijelaskan bahwa dibutuhkan sesuatu, dalam fisika berupa gaya, dalam kehidupan berupa usaha, untuk mengubah sebuah keadaan. Salah jika kalian mengatakan bahwa semata-mata jika kalian miskin karena takdir, kalian bodoh karena takdir, dan kalian tidak menggapai apa yang kalian inginkan karena takdir. Karena sebenarnya Allah sendiri telah memberikan penjelasan bahwa Dia hanya akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu mau mengubah nasibnya sendiri.  Dalam hal ini diperlukan usaha -dalam ilmu Fisikanya berarti gaya- dari manusia jika manusia ingin mengubah nasibnya. Jika ingin kaya, maka bekerja keraslah, jika ingin pandai maka belajarlah dengan tekun, dan jika ingin menggapai apa yang diinginkan, teruslah berusaha dengan sekuat tenaga. Mungkin di antara kalian akan ada yang menyangkal bahwa rezeki itu sudah di atur oleh Allah dalam kitab Lauh Mahfuzh. Tetapi sebenarnya, Allah memberikan pilihan kepada kita dalam segala urusan. Oleh karena itu Allah memerintahkan kepada kita untuk berusaha, karena Allah ingin melihat bagaimana kesungguhan kita dalam mengoptimalkan apa yang Allah telah berikan.
            Mengapa akhir-akhir ini kita sering menyaksikan kebanyakkan orang-orang yang sukses adalah orang-orang nonmuslim. Padahal mereka tidak mengakui adanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Itulah Maha Pengasihnya Allah, bahwa rahmat Allah dalam urusan dunia itu meliputi semua manusia termasuk nonmuslim. Coba bayangkan nonmuslim saja bisa melakukannya, apalagi kita sebagai satu-satunya umat yang diridhai Allah. Dan kalian tentu ingat pula dengan Hukum II Newton, bahwa besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Hukum ini berlaku pula untuk manusia. Semakin besar dan keras usaha yang kita lakukan, maka semakin besar pula hasil yang kita peroleh. Jika kita menginginkan hasil yang besar dan baik, maka kita harus melakukannya dengan baik pula.
            Kawan bangkitlah, sebagai mahasiswa yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa,  harumkan kembali panji-panji Islam dengan prestasi-prestasi yang baik. Hal itu dapat dilakukan dengan belajar secara tekun dan niatkanlah semuanya karena Allah, karena reaksi yang Allah berikan sesuai dengan aksi yang kita lakukan. Jangan pernah berputus asa untuk menggapai apa yang kita cita-citakan. Ingatlah kembali Hukum I Newton, bagi kalian yang masih mersa ilmunya kurang tetapi masih malas ( termasuk saya sendiri mungkin, hehehe ), jika kalian masih tetap dalam kebiasaan kalian untuk malas belajar, maka ilmupun akan tetap jauh dari kalian. Buatlah sebuah gaya yang cukup besar untuk mengubah itu semua. Yakinlah bahwa Allah akan memberikan reaksi berupa ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Dan jangan bersedih ketika kita belum mendapatkan apa yang kita inginkan saat ini, meskipun sudah berusaha dengan keras. Ingatlah bahwa janji Allah itu pasti benar. Mungkin saja Allah justru ingin memberikan sesuatu yang lebih dari apa yang kita inginkan, disaat yang tepat. Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, tetapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Berjuanglah, berjihadlah, belajarlah. Semoga Allah meridhai kita semua. Mungkin saya sendiri belum bisa melakukan apa yang saya omongkan di atas secara sempurna, tetapi saya berharap pembaca mau merenungkan kembali Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11, apakah kita sudah menjalankan perintah tersebut? Jawabannya hanya kalian yang tahu.
            Akhirnya, sebelum saya beranjak dari tulisan ini saya mohon maaf jika da kata-kata yang kurang berkenan. Dan jika ada kebaikan di dalamnya itu semua semata-mata datangnya dari Allah swt. Sekian, “Wassalamu’alaikum wr. wb.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer