Puisi


Kabut derita
Oleh Nur Laila Sofiatun

Sebuah air mata berselancar di muka...
Berwarna jernih, meski tak sejernih cinta
Namun, ini sebuah apresiasi jiwa yang terluka
Yang merindukan kasih sayang manusia
Dalam sebuah realita terbayang bahagia
Menari di depan mata penuh menggoda
Tapi harapan itu sirna
Ketika....
Semuanya tertutup kabut derita
Kemudian hilang ditelan masa....

Badamita, 31 Januari 2008         

Komentar

Postingan Populer